Bolehkah ibu hamil naik kapal terbang?

Semua kapal terbang memiliki aturan-aturan untuk ibu hamil. Jadi, pastikan  penerbangannya sebelum memesan tiket. Menurut kapal terbang komersil, tidak ada risiko khusus pada wanta hamil yang sehat jika ingin naik dengan pesawat terbang begitu juga pada janinnya.
 
Trimester pertama ( 1 – 12 mgg )
Di trimester pertama, sebenarnya tidak ada larangan, hanya dikhawatirkan sebenarnya adalah kelelahan dalam perjalanan tsb, apalagi jika mempunyai riwayat abortus sebelumnya. Naik pesawat artinya akan melakukan aktifitas turun naik tangga, jalan kaki di airport, angkat tas dsb. Asalkan dapat mengurangi aktifitas tersebut misalkan dengan didampingi suami akan lebih aman bagi kandungan. Memang ada pendapat bahwa perbedaan tekanan udara yang terlalu tinggi dan sebagainya akan menyebabkan keguguran, mengingat plasenta belum terbentuk dan berfungsi secara sempurna, tetapi belum ada penelitian yang mendukungnya.
 
Trimester kedua ( 13 – 28 mg )

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, waktu paling aman untuk wanita hamil bepergian dengan pesawat terbang adalah selama trimester kedua (18 sampai 24 minggu). Trimester kedua merupakan periode dimana risiko kelahiran mendadak atau prematur lebih rendah.
 
Trimester ketiga ( > 28 mg )
Banyak dokter merekomendasikan untuk tidak bepergian dengan pesawat terbang setelah kehamilan berusia 36 minggu atau lebih; atau jika ibu berisiko melahirkan prematur. Masalahnya adalah jika terjadi persalinan di dalam kabin pesawat, siapakah yang mau menolongnya?

Risiko bepergian dengan pesawat pada trimester 3 antara lain :
  • partus di pesawat
  • tekanan rendah di ketinggian risiko thd oksigenasi uteroplasenter
  • risiko DVT (Deep Venous Trombosis) karena posisi duduk menetap dalam jangka waktu yang cukup lama
  • risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) pada 6 bulan pertama kehidupan
  • risiko infeksi travelling
Yang Tidak Boleh Terbang
Ibu hamil dengan kondisi tidak fit dapat meningkatkan risiko maka sebaiknya konsultasi dengan dokter sebelum bepergian dengan pesawat terbang. Semua kehamilan dengan risiko tinggi pastinya tidak diperkenankan bepergian dengan pesawat.

Tips bagi ibu hamil
yang hendak naik pesawat
Berikut beberapa tips untuk wanita hamil yang berencana hendak bepergian dengan pesawat terbang:
  • Minta didampingi suami, minimal untuk membawakan koper atau menggendongnya naik tangga :) )
  • Mintalah untuk duduk bagian tengah pesawat-yang menawarkan tempat lebih dan nyaman atau dekat bagian sayap pesawat, yang lebih nyaman ketika terbang.
  • Kencangkan sabuk pengaman di perut bagian bawah, menyilang di bagian pundak kebawah.
  • Jika memungkinkan, bangun dan jalan setiap setengah jam untuk peregangan otot-otot dan melindungi dari penyumbatan pembuluh darah.
  • Minum banyak cairan. Kelembaban yang rendah di kabin dapat menimbulkan efek dehidrasi.
Mengatasi Kekhawatiran Anda

Tekanan udara yang lebih rendah di kabin pesawat terbang memiliki efek minimal pada janin, Selama penerbangan, tekanan udara disesuaikan di ketinggian kira-kira antara 5000 dan 8000 meter dari atas permukaan laut. Meskipun wanita hamil dan bayinya memiliki lebih sedikit oksigen di darahnya daripada seharusnya pada level diatas laut, tubuh akan menyesuaikannya.
Beberapa wanita hamil mengkhawatirkan tekanan pada radiasi elektromagnetik dari matahari ketika di ketinggian diatas laut. Meskipun tekanan meningkat pada ketinggian, ini masih lebih rendah dan tidak akan meningkatkan risiko kelahiran atau kelahiran mendadak.
Yang penting bagi ibu hamil, janganlah ibu hamil bepergian dengan pesawat kecil berpenumpang 12 seperti di pedalaman Kalimantan atau Papua sana, dijamin bikin jantung bayi ikut berdetak tak karuan hehe …. or malah naik pesawat tempur … jelas itu tidak aman bagi siapapun haha …. kalo nyidam naik pesawat yang paling aman adalah naik pesawat yang parkir di museum :) )

Ulasan



Catatan Popular