Naluriku...

Cinta…
Rasa itu yang katanya dapat membuat orang bahagia
Cinta…
Semanis Gula import
Seindah pemandangan pantai pada sore hari
Tapi di balik semua itu
Cinta…
Seperih Luka yang tersiram air garam
Lalu apa sebenarnya cinta itu?
Mengapa dia selalu datang tanpa diundang
Kedatangannya membuat orang bahagia
Dan mengapa dia harus pergi
Saat kita membutuhkannya
Kepergiannya meninggalkan luka yang mendalam
Terluka karena cinta
Bagiku itu hal yang sudah biasa
Dikhianati Cinta itu juga bukan hal yang aneh lagi buatku
Sepertinya aku sudah tak dapat lagi merasakan cinta
Sakit hati karena cinta udah sering aku alami
Sampai aku kebal dengan rasa sakit itu
Entah kapan aku mendapatkan cinta
Yang tak harus menyakitiku
Yang tak harus membuatku terpojok
Yang tak harus selalu memaksaku
Yang tak harus membuatku bersedih
Dan…
Yang tak harus mengkhianatiku
Entah kapan aku mendapatkan cinta
Yang dapat mengerti aku
Yang dapat menemaniku
Yang dapat membuatku nyaman didekatnya
Yang dapat mengisi ruang hampa dikehidupanku
Yang dapat membuatku tersenyum
Yang dapat mengisi hari-hariku dengan canda tawa
Dan….
Yang dapat melindungiku
Kapan aku bisa mendapatkannya?
Sepertinya itu hanya ada dalam mimpiku saja
Tapi aku berharap aku bisa mendapatkanya
Itu akan menjadi pelabuhan terakhirku
Sampai aku memejamkan mata selama-lamanya…
Mari Kita Bicara Tentang Kita
Saat dipertemukan denganmu rasanya Syurga dibukakan untukku. Kini langit seolah ditimpakan pada kita dan aku masih tak mengerti mengapa kita dipertemukan. Malam-malam sunyi dan sepi kadang kulewati dengan menatapmu dalam benda-benda berbeda, tapi tak mampu menggantikan arti kehadiranmu sesungguhnya. Aku tak inginkan apapun, ku hanya ingin sesering mungkin bersamamu berbagi cinta, angan-angan, kesedihan, tanggung jawab, merasakan sedih dengan tertawa, merayakan kebahagiaan dengan air mata! Jika kau rapuh, apa jadinya kamu…jua aku? Aku amat menyayangimu, hadapi ini semua dengan senyuman, selama matahari masih terbit dan esok masih ada, harapan dibumi takan pudar! Tapi…jangan jadikan aku beban bagimu, karena hanya akan semakin menyiksamu!
Berhentilah jika batinmu lelah, menangislah sekuat yang kamu bisa, kemudian tidurlah…lalu esok pagi, bangunlah sebagai dirimu yang ku kenal, yang selembut air, namun sedahsyat banjir! Untuk menjadi bahagia, kita tak perlu merubah dunia, dunia ini sudah indah, kitalah yang harus merubah diri kita! Kalau kau berhenti menuntut kesempurnaan atas segalanya, aku yakin akan lebih mudah bagimu merasakan bahagia! Biarkanlah dirimu jatuh sesekali menjadi tak berdaya, agar orang lain bisa membantumu! Jika kau sendiri diliputi kesedihan, bagaimana mungkin kau bisa membuatku bahagia? Percayalah…aku akan menemanimu walau hanya dengan jarak dan waktu!
Fajar telah membangunkanku dari tidurku, dan ketika aku terbangun dari tidurku aku langsung teringat kamu, Tuhan…lindungilah orang yang aku sayangi, jagalah dia untuk ku, berikanlah dia kebahagiaan. Aku hanya memohon satu hal padamu Tuhan….kebahagianya adalah juga kebahagiaanku, jika engkau berikan kebahagiaan padanya akupun akan senang karna bisa melihat orang yang aku sayangi bisa bahagia. Walaupun telah banyak kesalahan yang telah dia lakukan kepadaku.
Satu demi satu rasapun telah berubah jadi benci, namun hatiku selalu bertanya apakah aku salah jika aku membencinya, pikiranku bertaruh dengan batinku, sebenarnya apa yang sedang aku cari tanpa satu jawaban yang pasti. Tuhan berikanlah petunjuk kepadaku agar aku tak membencinya, bila ini yang harus aku jalani, aku rela jika harus melepasnya.
Mungkin… ini jawaban dari semua yang aku rasakan, melepasnya dan merelakanya untuk pergi dan tinggalkan aku, aku akan rela dan ihklas walaupun hatiku menjerit, tangisanpun tak akan merubah keadaan.
Dalam keheningan ini kusendiri
Nuansa gemuruh angin melantunkan irama sendu
Cahaya yang terpenjara dalam gelapnya suasana
Tersibak, Terhentak oleh rasa rinduku padamu